Sabtu, 23 Januari 2010

Selamat Datang di blog Saya

Hi, saya ucapkan selamat datang di blog saya yang sederhana ini. Saya sangat berterimakasih untuk kunjungan dari rekan-rekan semua, khususnya mahasiswa saya yang sangat saya cintai.
Anda tentunya memasuki blog ini setelah menuliskan alamat http://lusi-lestari.blogspot.com/ pada Browser komputer anda. Anda bisa memakai browser apa saja, mulai dari Opera, Internet Explorer, Mozila Firefox, dll.


Selanjutnya anda bisa menelusuri blog saya dari menu yang telah saya sediakan seperti gambar di bawah ini:

Terdapat Menu Utama, Menu Home, Materi dan Latihan Soal.
Menu Home akan membawa anda ke halaman utama web ini, sedangkan Menu Materi akan membawa anda menelusuri isi dari seluruh web ini.
Pada menu Materi anda akan dapatkan penjelasan detil tentang Asuhan Bayi Baru Lahir, mulai dari menu Adaptasi, Termoregulasi, Pernafasan, Tali Pusat, APGAR, Resusitasi, Bounding Attachment, dan Asi Awal.
Anda silahkan klik menu yang ingin anda lihat dengan jelas.
Menu yang ketiga adalah menu Latihan Soal.

Setelah anda mempelajari materi yang saya berikan, silahkan anda uji pemahaman anda dengan cara menjawab soal-soal yang saya berikan pada menu Latihan Soal.

Tinggalkan Pesan & Chatting Online
Saya juga sediakan media komunikasi antara anda dengan saya (pembaca) melalui chatting online, pada panel sebelah kiri anda bisa lihat apakah saya online atau tidak.
Jika saya sedang online anda bisa tuliskan pesan anda di form Buku Tamu yang saya sedikan di Panel sebelah kanan, seperti gambar di bawah ini.



Jika anda hendak mengirimkan pesan singkat, silahkan anda tuliskan Nama anda, web anda (jika anda punya web), dan juga pesan dan kesan anda atau pertanyaan seputar materi yang sy sajikan pada blog ini.

Demikianlah pengantar dari saya, terimakasih.


Rabu, 20 Januari 2010

Latihan Soal

1. Saat-saat dan jam pertama kehidupan di luar rahim merupakan salah satu siklus kehidupan. Pada saat bayi dilahirkan beralih ketergantungan pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Proses perubahan yang komplek ini dikenal sebagai periode....
a. Fisiologi
b. Transisi
c. Adaptasi
d. Revisi
2. Bagian yang memiliki luas permukaan permukaan relative luas apabila terbuka maka akan menyebabkan cepat kehilangan panas, maka yang harus bidan lakukan adalah..
a. Keringkan bayi dengan seksama
b. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
c. Selimuti bayi dengan selimut
d. Selimuti bagian kepala bayi
3. Setelah kelahiran bayi normal, langkah pertama yang diperhatian dalam pemeliharaan pernapasan adalah…
a. Membersihkan jalan nafas
b. Memastikan permulaan pernafasan
c. Membuat saluran nafas
d. Memulai pernafasan
4. Tali pusat dijepit dengan kocher kira kira … cm dari pusat dan sekali lagi kira-kira … cm dari pusat
a. 2 cm dan 4 cm
b. 2 cm dan 5 cm
c. 3 cm dan 5 cm
d. 3 cm dan 6 cm
5. Bayi dikatakan asfiksia sedang apabila memiliki nilai apgar ….
a. >10
b. 7-10
c. 4-6
d. 0-3
6. Resusitasi dilakukan pada bayi yang mengalami...
a. Tetanus
b. Hipotermi
c. Ikterik
d. Asfiksia
7. Bounding attachment adalah…
a. Usaha mendekatkan bayi kepada ibunya
b. Usaha pemberian asi awal pada bayi
c. Usaha membatu pernafasan pada bayi
d. Usahan menjaga kehangatan bayi
8. Hormon yang dihasilkan karena adanya bantuan isapan bayi saat menyusu yang dapat membantu mempercepat proses involusi adalah…
a. Prolakstin
b. Oksitosin
c. Estrogen
d. Progesterone

Pemberian ASI Awal/Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Bayi normal disusui segera setalah lahir. Lamanya disusui hanya untuk satu atau dua menit pada setiap payudara ibu. Dengan adanya reflex sucking (mengisap) pada bayi menyebabkan terjadi perangsangan terhadap pembentuka air susu ibu yang secara tidak langsung rangsangan isap membantu mempercepat pengecilan uterus. Walaupun air susu ibu yang berupa kolostrum itu hanya dapat diisap beberapa tetes, ini sudah cukup untuk kebutuhan bayi dalam hari-hari pertama. Kadang-kadang ibu keberatan untuk menyusui bayinya dengan alasan asi belum keluar. Dalam hal ini ibu harus diberi penjelasan sebaik-baiknya tentang maksud dan tujuan pemberian ASI sedini mungkin. Pada hari ketiga bayi sudah harus menyusu selama 10 menit pada mammae ibu dengan jarak waktu tiap 3 menit. Apabila diantara waktu itu bayi menangis karena lapar, ia boleh disusui pada satu mamma secara bergantian. Dengan demikian kebutuhan on demand dapat dipenuhi, hal ini dapat dilaksanakan bila bayi dirawat bersama ibunya. Bayi yang pada permulaan minum on demand, pada minggu-minggu berikutnya sudah dapar dipenuhi kebutuhannya dengan minum setiap 3-4 jam.

Pemberian ASI harus dianjurkan pada ibu yang melahirkan karena :
  1. ASI yang pertama (kolostrum) mengandung beberapa antibodi yang dapat mencegah infejsi pada bayi. ASI diperkirakan dapat mengirimkan limfosit ibu ke dinding usus bayi dan memulai proses imunologik sehingga memberikan imunitas pasif pada bayi terhadap penyakit infeksi tertentu hingga mekanisme itu sepenuhnya berfungsi setelah 3 sampai 4 bulan.
  2. Bayi yang minum ASI jarang menderita gastroenteritis.
  3. Lemak dan protein ASI mudah dicerna dan diserap secara lengkap baik untuk pertumbuhan serta tidak mungkin menyebabkan kegemukan.
  4. Kemungkinan bayi menderita kejang oleh karena hipokalsemia sangat sedikit.
  5. Pemberian ASI merupakan satu-satunya jalan yang paling baik untuk mengeratkan hubungan ibu dan bayi, dan ini sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang normal terutama pada bulan-nulan pertama kehidupannya.
  6. Menyusui mempercepat involusi uterus karena pengisapan puting susu akan merangsang pelepasan oksitosin sehingga menyebabkan peningkatan kontraksi uterus.


Jawablah pertanyaan di bawah ini!

  1. Mengapa ASI sangan penting untuk diberikan kepada bayi baru lahir?


Bounding Attachment

Adalah suatu usaha untuk segera mendekatkan bayi pada ibunya dengan segera setelah dilahirkan dengan tujuan agar bayi secara neluriah dapat mengenali ibunya, serta sang ibu dapat mengetahui kondisi bayinya yang tertunya akan sangat membantu untuk memulihkan kesehatannya

Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan
Bounding Attachment?

Resusitasi

Jaminan adanya fasilitas resusitasi yang adekuat dalam ruang bersalin sangat mutlak diperlukan. Ketika lahir banyak bayi yang telah menderi kerusakan otak yang irreversibel, namun tidaklah dapat diterima kalau terjadinya kerusakan sesudah lahir hanya karena peralatan yang tidak memadai atau petugas yang tidak terlatih. Sekitas 25% atau 2/3 dari semua kelahiran membutuhkan resusitasi sedang 1/3 jumlah kasus resusitasi terjadi pada bayi bayi yang lahir normal yang kelihatannya tidak mengandung faktor risiko. Karena itu petugas kamar bersalin harus dapat melakukan resusitasi yang adekuat sampai saat diperoleh pertolongan lebih lanjut

Pada kebanyakan pusat pelayanan kesehatan menetapkan kebijaksanaan baku untuk menghisap faring segera setelah muka menyembul keluar, dengan memakai masker isap atau ekstraktor mukus. Hal ini sebenarnya hampir tidak diperlukan kecuali cairan amnion tercemar dengan mekonium atau darah. Penghisapan faring yang agresif dapat memperlambat dimulainya nafas spontan untuk waktu yang cukup lama. Segera lahir hendaknya bayi segera dibersihkan dari cairan dengan handuk hangat untuk mengurangi kehilangan panas lewat penguapan sekaligus untuk mengamati adanya kelainan pada bayi. Hal ini penting karena bayi akan mulai bernafas selama periode ini karena waktu median dimulainya nafas spontan hanyalah 10 detik. Bila perlu bayi dapat dirangsang untuk bernafas dengan stimulasi kulit misalnya sentilan kaki.

Untuk bayi yang tidak segera bernafas pada periode ini harus segera diberikan pertolongan resusitasi. Pertama-tama periksa upaya nafas. Bila ada dan barangkali dengan gerak berlebihan tetapi tidak timbul perubahan tidal, maka ini berarti ada sumbatan jalan nafas dan ini sering dapat diatasi dengan ekstensi leher bayi. Tetapi bila ada sumbatan koanal atau sindrom Pierre Robin maka sumbatan akan berlanjut sampai dipasang pipa jalan nafas. Jika upaya nafas lemah atau tidak ada sama sekali hitung denyut jantung 10-15 detik dengan stetoskop. Bila denyut jantung lebih dari 80 x per menit, ulangi stimulusi kulit dan jika gagal lakukan resusitasi dengan sungkup muka. Inflasi paru bayi dilakukan dengan laju kira-kira 30 per menit 1 daur = 1 detik. Jika denyut jantung turun dibawah 80 per menit segera lakukan intubasi trakeal


Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan tentang resusitasi pada bayi baru lahir!


Evaluasi Nilai APGAR

Peilaian keadaan umum bayi dinilai satu menit setelah lahir dengan penggunaan nilai APGAR. Penilaian ini perlu untuk menilai bayi apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Adapun penilaian meliputi frekuensi jantung (heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour), dan reaksi terhadap rangsangan (respon to stimuli) yaitu dengan memasukan kateter ke lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan
Setiap penilaian diberi angka 0, 1 dan 2. Darinhasil penilaian tersebut dapat diketahui apakan bayi normal (vigorous baby = nilai Apgar 7-10), asfiksia sedang-ringan (nilai Apgar 4-6), atau bayi menderita asfiksia berat (nilai Apgar 0-3). Bila nilai Apgar dalam 2 menit tidak mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut karena kalau bayi menderita asfiksia lebih dari 5 menit kemungkinan terjadi gejala-gejala neurologik lanjutan dikemudian hari akan lebih besar, maka penilaian Apgar dilakukan selain pada 1 menit juga 5 menit setelah bayi dilahirkan.
Tabel perhitungan Nilai Apgar (NA)




Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Sebutkan apa saja yang perlu dinilai untuk mengetahui bayi asfiksia atau tidak!
2. Sebutkan kriteria pengelompokan asfiksia pada BBL!

Pemotongan Tali Pusat

Pemotongan dan pengikatan tali pusat menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi dan ini sangat tergantung dari pengalaman seorang ahli kebidanan. Pemotongan sampai denyut nadi tali pusat berhenti dapat dilakukan pada bayi normal, sedangkan pada bayi gawat (high risk baby) perlu dilakukan pemotongan tali pusat secepat mungkin agar dapat dilakukan resusitasi sebaik-baiknya. Tali pusat dijepit dengan kocher kira-kira 3 cm dan sekali lagi kira-kira 5 cm dari pusat, pemotongan dilakukan diantara kedua tali penjepit tersebut. Kemudian bayi diletakan diatas kain bersih atau steril dan hangat dan ditempatkan di tempat tidurnya.
Setelah itu dilakukan pengikatan tali pusat dengan beberapa cara :
1. Alat penjepit plastik







2. Pita dari bahan nilon
3. Benang kasur steril


Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan cara pemotongan tali pusat!
2. Sebutkan alat apa saja yang dapat dipakai untuk mengikat tali pusat!

Pemeliharaan Pernapasan

Semua petugas yang bekerja di kamar bersalin hendaknya terlatih mengenai teknik penilaian dan resusitasi. Kalau faktor resiko meningkatkn kemungkinan kelahiran bayi yang depresi, dokter anak yang terlatih mengenai resusitasi neonatal harus dipanggil. Setelah kelahiran neonatus yang norml, perhatian harus ditujukan pada langkah-langkah perting berikut untuk memastikan adaptasi neonatal yang optimal. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian :
1. Membersihkan saluran nafas
Proses penurunan melalui jalan lahir menyebabkan kompresi dinding dada, mengakibatkan pembuangan cairan dari mulut dan hidung. Bila kepala keluar dari vagina, dokter harus menggunakan handuk atau kain kassa untuk membuang sekresi dari faring lewat mulut. Penyedot lendir tidak boleh digunakan untuk penyedotan hidung karena perangsangan hidung dapat menginisiasi hembusan nafas dan dapat menyebabkan terjadinya bradikardi dan juga dapat menyebabkan aspirasi mekonium
2. Memastikan permulaan pernafasan
Pernfasan biasanya dimulai beberapa detik dari kelahiran tetapi mungkin tertunda selama sampai 60 detik. Bila tidak ada data klinik untuk menunjukkan suatu kelainan biokimia (hipoksia asidosis) yng terbaik biasanya mengambil kebijaksanaan untuk menunggu dan memberi kesempatan kepada bayi untuk bernafas secara spontan
3. Membuat saluran nafas
Pada setiap bayi dengn kemungkinan asfiksia yang tinggi maka penyedotan saluran nafas harus dimulai setelah kelahiran kepala. Bayi yang mengalami sesak nafas biasanya mempunyai mekonium yang terdapat dalam saluran nafas bagian atas, yang harus dibersihkan dengan keteter penyedot oral sebelum kelahiran bahu. Segera setelah kelahiran bayi, suatu pipa endotrakeal harus segera dimasukan untuk membuang lendir yang kental atau mekonium dari trakea dan saluran nafas bagian atas
4. Memulai pernafasan
Setelah jalan nafas dibuat, ventilasi kantung masker atau ventilasi lewat pipa endotrakeal harus diinisiasi untuk memberikan oksigen ke paru-paru. Biasanya frekuensi denyut jantung meningkat dengan cepat setelah apneu dikorelasi dan ventilasi kantung masker (bag mask) berkala dengan oksigen tambahan diberikan hingga pernafasan spontan dimulai.


Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan pernapasan bayi baru lahir!

Adaptasi Fisiologi BBL terhadap Kehidupan di Luar Uterus

Saat-saat dan jam pertama kehidupan di luar rahim merupakan salah satu siklus kehidupan. Pada saat bayi dilahirkan beralih ketergantungan pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Proses perubahan yang komplek ini dikenal sebagai periode transisi. Bidan harus selalu berupaya untuk mengetahui periode transisi ini berlangsung sangat cepat.
Adaftasi fisiologis BBL adalah sangat berguna bagi bayi untuk menjaga kelangsungan hidupnya diluar uterus. Artinya nantinya bayi harus dapat melaksanakan sendiri segala kegiatan untuk mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini yang sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana upaya untuk menjaga agar bayi tetap terjaga kesehatannya. Yang utama adalah menjaga bayi agar tetap hangat, mampu melakukan pernafasan dengan spontan dan bayi menyusu sendiri pada ibunya.
Proses transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada :
1. Pernapasan
a. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari faring yang bercabang cabang membentuk struktur percabangan bronkus. Proses ini berlanjut setelah kelahiran sampai usia 8 tahun, sampai jumlah bronchiolus dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan bukti gerakan nafas sepanjang trimester kedua dan ketiga. Kematangan paru-paru akan mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi baru lahir sebelum usia kehamilan 24 minggu, yang disebabkan oleh keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan system kapiler paru-paru tidak mencukupinya jumlah surfaktan.
b. Awal adanya nafas
Dua faktor yang berperan pada rangsangan pertama nafas bayi :
• Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan dua rahim yang merangsang pusat pernafasan otak.
• Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis.
Interaksi antara system pernafasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernafasan teratur dan berkesinambungan. Jadi sistem-sistem harus berfungsi secara normal.
c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan alveolus paru-paru untuk pertama kali. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan dan jumlahnya akan meningkat sampai paru-paru matang sekitar 30-40 minggu kehamilan. Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan paru-paru dan membantu menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernafasan. Tanpa surfaktan alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap pernafasan yang menyebabkan sulit bernafas.
d. Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di dalam paru-parunya. Pada saat bayi mlalui jalan lahir selama persalinan, sekitar 1/3 ciran ini akan diperas keluar paru-paru. Dengan beberapa kali tarikan nafas pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru lahir. Dengan sisa cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
e. Fungsi pernafasan dalam kaitannya fungsi kardiovaskuler
Oksigenasi sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontraksi. Pengerutan pembuluh darah ini berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka, guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga penurunan oksigenasi jaringan akan memperburuk hipoksia. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru akan mendorong terjadinya poeningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan paru-parudan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.

2. Sirkulasi peredaran darah
Setelah lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru lahir terjadi dua perubahan besar :
a. Penutupan foramren ovale pada atrium jantung
b. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta











Gambar Sistem Peredaran Darah Janin

Perubahan siklus ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh system pembuluh tubuh. Oksigenasi menyebabkan system pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatkan resistensinya sehingga mengubah aliran darah. Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam system pembuluh darah adalah :
a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun. Karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium tersebut. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan sedikit terbukanya system pembuluh darah paru-paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup.

3. Termoregulasi
Bayi belum lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan cepat mengalami stress dikarenakan adanya perubahan lingkungan. Suhu dingin mengakibatkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya.
Cara Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Normal
 Pencegahan Kehilangan Panas
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur suhu tubuhnya secara memadai dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah.
 Mekanisme Kehilangan Panas
Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui mekanisme berikut :
a. Evaporasi adalah cara kehilangan panas karena menguapkan cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan.
b. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi diletakkan di atas meja, timbangan atau tempat tidur.
c. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin. Adanya tiupan kipas angin, penyejuk ruangan tempat bersalin.
d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperature tubuh lebih rendah dari temperature tubuh bayi. Bayi ditempatkan dekat jendela yang terbuka.










Gambar Mekanisme Kehilangan Panas pada Bayi

4. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak diperlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat pada saat lahir, seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir , glukosa darah akan turun cepat dalam waktu 1-2 jam.



Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan faktor-faktor yang berperan dalam rangsangan pertama nafas bayi!
2. Sebutkan perubahan besar yang terjadi pada sistem peredaran darah bayi baru lahir!
3. Jelaskan mekanisme kehilangan panas pada bayi!